You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Kamis, 11 Oktober 2012

Emulsi


EMULSI

‘emulsi’ menunjukkan pada sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan oral. Emulsi untuk pengunaan eksternal biasanya langsung disebut sebagai cream (sediaan semisolid), lotion atau liniment (sediaan liquid).
Emulsi adalah sistem dua fasa, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil (FI IV, hal 6).
Berdasarkan fasa terdispersinya emulsi terbagi (Art of Compounding, hal 31 5):
a.         Emulsi minyak dlm air (M/A atau O/W): fasa minyak terdispersi dlm fasa air.
b.         Emulsi air dlm minyak (A/M atau W/O): fasa air terdispersi dlm fasa minyak.

Keuntungan bentuk emulsi (Ansel, Hal 377 & Art of Compounding, Hal 314)
Pemakaian oral (biasanya tipe M/A). Tipe M/A bertujuan untuk:
1.    Menutupi rasa minyak yang tidak enak.
2.    Lebih mudah dicerna dan diabsorpsi karena ukuran minyak diperkecil.
3.    Meningkatkan efikasi minyak mineral sebagai katalisator bila diberikan dalam emulsi (minyak mineral sebagai katartik).
4.    Ketersediaan hayati lebih baik karena sudah dalam bentuk terlarut. (mudah diabsorpsi ukuran partikel minyak kecil).
5.    Memperbaiki penampilan sediaan karena merupakan campuran yang homogen secara visual.
6.    Meningkatkan stabilitas obat yang lebih mudah terhidrolisa dalam air.
7.    Pembuatan sediaan yang depoterapi (RPS)
8.    Penetrasi dan absorpsi dapat dikontrol
9.    Kerja emulsi lebih lama

Emulgator merupakan zat pengemulsi yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah penggabungan kembali globul-globul sehingga emulgator berfungsi untuk membentuk lapisan film diantara globul-globul tersebut sehingga proses penggabungan menjadi terhalang.

Klasifikasi emulgator menurut cara kerjanya :
  1. Golongan surfaktan, menurunkan tegangan permukaan/antar permukaan minyak-air serta membentuk lapisan film monomolekuler ada permukaan globul fase terdispersi. (ex; Anionik : Na-Lauril sulfat, Na-Stearat; Kationik : Zehiran Klorida; Non ionik : Tween 80; Amfoter : NH4 Kwarterner) 
  2. Berdasarkan HLB (Hidrophyl-Lipophyl-Balance) : setil alcohol, As. Stearat, Beeswax, paraffin wax, etc
  3.  Koloid Hidrofil : Emulgator ini membentuk lapisan film multimolekuler disekeliling globul yang terdispersi (contoh : acasia, tragakan, CMC, tylosa). 
  4. Golongan zat terbagi halus : Emulgator ini membentuk lapisan film mono dan multimolekuler, oleh adanya partikel halus yang teradsorpsi pada antar permukaan kedua fasa (contoh : Bentonit)
Klasifikasi emulgator menurut sumbernya :
1.    Bahan Alam :
a.    Polisakarida: acasia (gom arab), tragakan, Na-alginat, Starch/amilum, caragen, pektin dan agar.
b.    Senyawa yang mengandung sterol: Beeswax, Wool-fat.
2.      Polisakarida semisintetis : Metyl selulosa, Na-Carboxymethylselulosa (CMC).
3.     Emulgator sintetik : Surfaktan, sabun &alkali (kerugian : inkompatibel terhadap asam), alkohol (cetyl alkohol, glyceril), carbowaxes (PEG), lesitin (fosfolipid).

Pembuatan emulsi
Digunakan 4 metode, sbg berikut :
  1. Penambahan fase internal kedalam fase eksternal ; fase air dilarutkan dalam pelarutnya (air) dan fase minyak dilarutkan dalam minyak, faes minyak dimasukkan ke sebagian fase air dan sisa fase air di masukkan dalam campuran tsb.
  2.  Penambahan fase eksternal kedalam fase internal ; Metoda ini terutama digunakan pada penggunaan emulgator hidrofilik seperti akasia, tragakan, atau metilselulosa yang awalnya dicampur dengan fase minyak. Jika untuk tipe M/A, dimana minyak sbg fase internal. 
  3. Pencampuran 2 fase setelah masing-masing fase dipanaskan ; Metoda ini digunakan untuk wax atau bahan lain yang membutuhkan peleburan/ pelelehan dalam penggunaannya. Metoda ini sering digunakan dalam pembuatan salep, krim.
  4.  Penambahan 2 fase secara bergantian ke emulgator ; Metoda ini cocok pada penggunaan emulgator sabun.
Evaluasi sediaan Emulsi :
a.         pemeriksaan organoleptik
b.         penentuan efektivitas pengawet
c.         penentuan tipe emulsi
d.        penentuan ukuran globul
e.         penentuan sifat aliran dan viskositas sediaan
f.          penentuan berat jenis
g.         penentuan volume terpindahkan
h.         penentuan tinggi sendimentasi
i.           pengujian stabilita dipercepat 
j.      pengujian lain yang dipersyaratkan pada monografi bahan aktif

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Unknown mengatakan...

makasiiii (y)
bisa tau ga yg emulgator dapusnya di ambil di buku apa?

Unknown mengatakan...

udah lupa say, banyaknya sih dari ansel.. :)

alfianaasrifatulatifah mengatakan...

mau tanya dong kalo perbedaan surfaktan dan emulgator apa ya????

Vina mengatakan...

Terimakasih kak Artikel  Emulsi nya sangat membantu dan mudah dipahami


Emulsi adalah suatu system heterogen yang terdiri dari sebuah fase cair yang tidak tercampur yang terdispersi dalam face cair lainnya

Posting Komentar